Powered By Blogger

Minggu, 21 Agustus 2011

Gara-gara Titik dan Koma...

PT Bajaj Auto Indonesia

Nih, Penyebab dan Solusi Kelangkaan Spare Part Bajaj


Belakangan ini, kelangkaan spare part Bajaj di Indonesia makin menjadi. Apalagi setelah beberapa komponen fast moving sulit ditemui dipasar. Mau tahu penyebabnya? Ternyata gara-gara masalah sepele!

"Pemesanan spare part dari India tidak dikirim sesuai kebutuhan kita, penyebabkan karena salah ketik. Di India menulis seribu unit menggunakan koma (,), sedangkan kita pakai titik (.). Sehingga kami di Indonesia dikira hanya memesan satu unit saja," ungkap Dinesh Kulkarni, Vice President Director PT Bajaj Auto Indonesia (BAI).

Misalnya pemesanan yang seharusnya diketik dengan angka 1,000, tapi dengan bahasa Indonesia diketik 1.000. Padahal kesalahan ini terjadi selama bulan Mei dan Juni 2011. Tapi setelah menyadari adanya kesalahan komunikasi ini, pihak BAI langsung melakukan koreksi di bulan Juli.

"Ada tiga part yang bermasalah pasokannya. Yakni gear set, kampas kopling, dan kampas rem. Tapi, mulai bulan lalu pengiriman sudah kembali normal dan kami menjamin ketersediaannya di seluruh dealer Bajaj," tegas Kulkarni.

Selain masalah teknis tadi, PT BAI juga mengaku tengah mengembangkan jaringan distribusi spare part-nya. Hal ini tentunya dilakukan sesuai dengan peningkatan jumlah pengguna sepeda motor Bajaj di Indonesia.

"Distibusinya akan kita potong, kalau dulu dari BAI ke main dealer baru ke dealer. Kini dari BAI langsung ke main dealer dan dealer-dealer kami di daerah. Selain itu, kami juga mulai mendistribusikan part ke bengkel umum," ungkap Rizal Tandju, Event & PR Manager PT BAI.

"Kami selaku main dealer juga sudah mulai membantu mendistribusikan part ke bengkel umum," buka Iki Wibowo, Director PT Jayarama Artha Roda, main dealer Bajaj untuk area Jakarta dan Bogor.

"Awalnya saat usia Bajaj baru 4 sampai 5 tahun di Indonesia, lebih banyak yang memanfaatkan jasa free service dari bengkel resmi Bajaj. Tapi sekarang, Bajaj keluaran awal makin banyak yang beralih ke bengkel umum. Makanya ketersedian partnya kami perhatikan," ungkap pria ramah ini.

Mudah-mudahan tidak adal lagi inden spare part Bajaj! (motorplus-online.com)
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Popo

Yuk mudik yuk....

Bursa Motor Sport Rp 10 Jutaan Paling Laku Buat Mudik


Konsumen bersaing dengan pedagang daerah
Menjelang mudik, pasar motor sedikit menggeliat. Terutama di kelas motor sport seken harga Rp 10 jutaan. Persiapan buat mudik, banyak pengendara merasa lebih safe pakai motor sport. "Motor sport lebih enak buat mudik. Tinggal pasang boks belakang, dan ganti setang turing sudah nyaman," buka Wanto dari Manca Motor di Jl. Basuki Rahmat No. 9, Cipinang Muara, Jakarta Timur.

"Untuk motor Rp 10 jutaan kenaikan jualannya pada minggu kedua puasa lumayan. Kalau dibanding dengan tipe bebek atau matik, sport harga segitu lebih ramai," tambah Jambul  dari Jambul Motor yang buka lapak di Jl. Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur.

Dalam tiga hari ini saja misalnya, Jambul mengaku hampir setiap hari ada yang cari. Makanya barang jadi lumayan susah. Apalagi ia tidak mengandalkan beli dari hasil tarikan leasing. Lebih mengandalkan beli motor langsung dari pemiliknya untuk dijual lagi.

Selain itu persaingan calon pembeli di lapak Jambul ini juga sesama pedagang yang berasal dari Lampung dan beberapa daerah di Sumatera.

"Pedagang Sumatera juga mengincar motor sport lama. Maklum di sini beli harga murah, Rp 6-7 juta. Di Lampung dan daerah Sumatera lain bisa laku Rp 10 jutaan," papar Jambul yang mengaku banyak pelanggannya pedagang juga.

Motor sport di wilayah Sumatera lebih pas atau sesuai dengan lingkungan alamnya. Makanya, Jambul mengaku untuk motor sport nggak bertahan lama mejeng di lapaknya. "Antara 2-3 hari saja pasti laku. Terutama untuk merek Honda dan Yamaha," terangnya.

Nggak beda dengan Jambul, Wanto dari Manca Motor di Jl. Basuki Rahmat No. 9, Cipinang Muara, Jakarta Timur juga mengakui peningkatan jualan di kelas sport Rp 10 jutaan.

"Harga motor sport Rp 10 jutaan yang paling banyak peminatnya. Mungkin karena harga yang sangat terjangkau, dan sport lebih enak buat jarak jauh," papar Wanto yang showroomnya mulai banyak memajang motor sport kelas ini.

Paling tinggi peminatnya Honda Tiger tahun lawas. Seperti Tiger 2002 yang dilego Rp 6,5 juta, Tiger (CW) 2003 dilego Rp 7,4 juta. Mereka percaya dengan image Tiger yang sudah kuat melekat.

Selain itu faktor pemeliharaan dan banyaknya unit di jalanan mempengaruhi pemilihan konsumen. Kalau merek yang jarang di jalanan, pembeli juga berpikir untuk beli. Karena harga jual kembalinya juga jatuh.

"Konsumen lebih banyak cari merek Honda dan Yamaha. Merek selain itu masih kurang diminati. Mungkin karena harga jual kembali yang juga terlalu jatuh dan spare-parts juga susah dan mahal," tambah Jambul.     (motorplus-online.com)

 Daftar Harga:

Honda

Tiger
2002 Rp 6,5 Juta
2003 Rp 7 juta
2004 Rp 8 juta
2004 Rp 8,5 juta
2005 Rp 9 juta
2003 (CW) 7,4 juta

Mega Pro
2002 Rp 5,6 juta
2003 Rp 6,5 juta
2004 Rp 7 juta

Yamaha
Rx-King
1994 Rp 5 juta
1995 Rp 5,5 juta
1996 Rp 6 juta
1997 Rp 6,3 juta
1998 Rp 7 juta
1999 Rp 7,3 juta

Scorpio
2005 Rp 9,5 juta
2006 Rp 10 juta

Kawasaki
Ninja R
2000 Rp 10 juta


Suzuki
Thunder
2007 Rp 5 juta
2008 Rp 5,6 juta
2009 Rp 6,4 juta
2010 Rp 7,2 juta

Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Adib

Sabtu, 20 Agustus 2011

Yang lagi cari ban... Buruan serbuuu....

Trade-In Ban IRC dan Zeneos Ramai Diserbu Konsumen!


Asik, trade-in ban IRC di "Bursa Otomotif Ramadhan 2011" sudah dimulai. Hasilnya, ramai diserbu konsumen ban! Wajar lah ramai, pasalnya harga yang ditawarkan IRC sangat terjangkau.

"Pembeli bisa menukarkan ban lamanya merek apa saja untuk memperoleh pembelian ban baru IRC dan Zeneos," jelas Lola Harahap, Communication & Media Relations PT Gajah Tunggal Tbk, sambil merinci harganya.

Sepasang ban ring 14 inci ukuran 80/90-14 dan 90/90-14 dijual hanya Rp 120 ribu. Sedang untuk ring 17 inci ukuran 80/90-17 dan 90/80-17, sepasang hanya Rp 160 ribu. Murah kan!

Selain IRC, ban baru dari Gajah Tunggal, Zeneos juga ikut di-trade-in. Ban ini juga tersedia dalam dua tipe pilihan trade-in. Yaitu ring 17 dengan ukuran 80/90-17 dan 90/80-17 dan ring 14 ukuran 80/90-14 dan 90/80-14.

Harganya juga murah, misalnya 90/80-17. Kalau normal dijual Rp 255 ribuan. Untuk trade in dilepas hanya 138 ribu! "Kami siapkan 1.000 piece ban IRC dan 300 merek Zeneos untuk tiga hari pelaksanaan trade-in ini," aku Arijanto Notorahadjo, GM Marketing PT Gajah Tunggal.

Oiya, untuk ikutan trade-in jangan lupa membawa motor yang akan diganti bannya. Sedang penggantian bannya akan dilakukan oleh tim teknik dari IRC. Acara ini digelar selama dua hari. Sabtu dan Minggu (20-21/8), area Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Jangan sampai gak datang ya! (motorplus-online.com)

Rabu, 17 Agustus 2011

Klasik abiss...

Kamasura (Jepang), Klasik Imut Cocok Buat Santai

 
Mau contoh tipikal jap’s bike cc kecil buat nyantai? Kamasura kayaknya paling cocok. Lucu bentuknya, mirip banget sepeda cewek buat ke pasar.

Kapasitas nih motor bener-bener imut, cuma 39 cc. Kecepatan mentok di 45 km/jam. Sipnya, motor ini cukup sakses dipasarkan di Amerika taon 1986. Motor Jepang ini biasa dipakai rider untuk jarak dekat. 

Saat kali petama nongol di U.S nih motor terjual dengan harga $367 per-unitnya. Setelah banyak beredar dan sukses, pabrikan Jepang ini banting harga dan cuma menjual $150 per-unitn.

Thunder EN 125 = Van Van RV 125?

Selasa, 16 Agustus 2011

Classic Bro....

Super Cub C100 1958 (Jepang), Bebek Pertama Honda di Dunia


Sepeda motor Honda tipe cub atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan istilah bebek, pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1957. Sepeda motor yang kini begitu tenar di Asia ini boleh dibilang menjadi salah satu revolusi desain sepeda motor di dunia.

Bagaimana tidak, dalam perjalanan pengembangannya ada banyak tantangan. Terutama soal desain dan teknologi terbarunya di saat itu. Misalnya mesin OHV 4-tak berkapasitas mesin 50cc-nya. Meski cuma bertenaga 4,5 Dk, mesin menjadi terobosan ditengah lebih banyaknya sepeda motor yang menggunakan mesin 2-tak saat itu. Mesin ini

Honda juga mengembangkan kopling sentrifugal agar sang pengendara tetap bisa mengendalikan motor ini dengan satu tangan. Tujuannya mengakomodir kebutuhan para pengantar makanan restoran di Jepang yang menggunakan satu tangan untuk mengendalikan sepedanya.

Masuk bulan Februari 1957 pengembangan desain bodi dilakukan. Soichiro Honda, pendiri Honda cukup konsen masalah desainnya. Bahkan Soichiro berpesan supaya desainnya dibuat kompak dan nyaman sehingga cocok dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu tantangan kenyamanan adalah ketika Honda memilih lingkar roda 17 inci. Diameter roda ini dipilih karena saat itu masih banyak jalanan di Jepang yang belum diaspal.


Masalahnya adalah tidak ada produsen ban besar di Jepang yang membuat ukuran khusus hanya untuk satu jenis sepeda motor. Untungnya Honda menemukan satu suplayer yang mau membuat ukuran khusus untuk Honda.

Akhirnya pada tahun 1958, Bebek Honda pertama resmi dijual masal dengan nama Super Cub C100, dan dijual dengan harga 55 ribu Yen. Setahun kemudian motor ini masuk ke pasar Amerika dan kemudian menyusul di Eropa pada 1961.

Genre ini pun berlanjut hingga saat ini. Bahkan di Indonesia, bebek masih cukup digemari. Sejak bulan Januari hingga Juli 2010 saja sudah terjual 2.050.656 unit. (motorplus-online.com)

Met ultah braderrr...

NSC Tiup Lilin, Rayakan Hari Jadi Kesembilan


Tiup lilin bersama para pengurus dan anggota NSC
Genap sudah sembilan tahun para anggota klub New Shogun Club (NSC) Jakarta bergabung dalam sebuah organisasi besar ini. Tepat malam tadi (10/08) seluruh anggota beserta tamu undangan merayakan hari jadi NSC yang kini bermarkas di Jl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta.

Lebih dari 10 klub motor datang merayakan acara tiup lilin di basecamp NSC, antara lain Jakarta Satria Club (JSC), Club Suzuki Strike (CSS) Tangerang, Asosiasi Motor Community Indonesia (AMCI), Spinner Community (SC), Club Smash Jakarta (CSJ), Thunder Rider Community Cikarang (TRCC), SkyDrive Community (SDC), Smash Adventure Club (SAC), Suzuki Tornado Club (STC), RG-Rider Club (RGRC).

Potong kue (kiri). Penyerahan kepada perwakilan klub (kanan)
"Terima kasih untuk teman-teman yang sudah datang, semoga diusia kami yang sekarang ini NSC bisa semakin dekat dengan rekan-rekan klub sekalian," ujar Dewo, Ketua Umum NSC.

Acara yang dimulai sekitar pukul 23.30 juga dihadiri oleh tak kurang dari 100 orang dan dilaksanakan dengan cukup sederhana. Setelah ucapan selamat dari perwakilan tamu undangan, doa bersama, acara pun dilanjutkan dengan potong kue ulang tahun.

"Acara ini juga kami dedikasikan untuk Marcel, anggota loyal NSC yang sudah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya," tambah Dewo sembari mengenang masa lalu almarhum.
Para tamu undangan berkumpul dan berdoa bersama
Selamat ulang tahun untuk NSC, semoga diusia kesembilan ini para anggota dan pengurus bisa semakin solid dan terus bisa membesarkan nama besar Shogun.

Racing parts

Menguak Silinder Head Klep Gede Dari Thailand


  Ruang bakar ada nat seperti di 2-tak
Kepala silinder atau head buatan Thailand sangat dikagumi pecinta adu kebut balap liar. Termasuk balap resmi seperti drag bike yang juga kiblatnya kepala silinder yang dimodifikasi di negeri Gajah Putih itu.

Bikin penasaran kan? Apa sih bedanya dengan kepala silinder yang dimodifikasi di lokalan. Mari tanya langsung pada Awan alias Kurnaiawan dari ban Speed Gallery di Jl. Jelambar Aladin No. 3 Tubagus Angke, Jakarta Barat. 

Awan menunjuk ke langit, eh salah, maksudnya kepala silinder Yamaha Mio. “Ada yang pakai klep 34/30 mm dibanderol Rp 2,5 juta dan yang baru nongol mengusung klep 35/31 mm harga Rp 2,75 juta,” jelas bocah yang juga pakai Mio korekan mekanik Thailand untuk turun di ajang drag.

Kata Awan, head Thailand paling utama di saoal rapi. “Rapi seperti buatan Bintang Racing Team (BRT) yang menggunakan proses cryogenic dan cutter valve teknologi Ferrari,” jelas Awan.

.
Bahan bos klep albronch
Diamati lagi, dari desain ruang bakar. Terdapat nat atau legokan seperti ruang bakar motor 2-tak. Nat ini mendem 0,5 mm. 

Desain ruang bakar asli dari sananya bathtub. Namun karena kompresi kegedean, dikorek pisau tuner. Akhirnya  ruang bakar jadi seperti dome atau hemi spherichal.

Ciri lain bisa lihat bos klepnya. Menggunakan bahan albronch juga. “Namun lebih keras, sehingga tahan gesekan dan pasti lebih kuat,” jelas Awan yang sering ke Thailand namun sekarang malas kesana. Kenapa, Bro? Kapok?

Pemasangan bos klep tidak menggunakan sistem ulir yang sudah banyak dipakai mekanik Tanah Air. Namum masih menggunakan sistem pres.

Untuk bahan sitting klepnya, masih menggunakan bahan baja. Bukan menggunakan albronch. “Namun baja tahan pecah,” jamin Awan yang bisa dikontek di nomor (021) 958-99-200.


Jarak antar klep hanya 2,5 mm
Satu lagi ciri utamanya. Yaitu jarak antar klep yang tidak begitu jauh. Artinya dibuat sedekat mungkin. Setelah dilakukan pengukuran oleh Awan, jarak antar klep hanya 2,5 mm. Sangat dekat sekali.  

Menurut komentar banyak mekanik, jarak antar klep yang dekat menguntungkan. Katanya mesin tidak ngok saat diajak berakselerasi. Paling penting lagi katanya mesin juga lebih adem.     (motorplus-online.com)
Penulis : Aong | Teks Editor : Nurfil | Foto : Uki

Buat yang punya macan

Roller Rocker Arm Khusus Honda Tiger, Cuma Rp 275 Ribu


Meski bukan yang pertama, tapi Honda memang sukses mempopulerkan penggunaan roller rocker arm di Indonesia. Sayangnya belum semua sepeda motor Honda pakai teknologi ini. Misalnya varian yang lahir sebelum era tahun 2000, seperti Honda Tiger.  

Padahal dengan roller rocker arm, gesekan antara rocker arm yang menggerakan klep dengan noken as bisa ditekan. Nah, beruntung bila akhirnya bermunculan part after market yang menawarkan roller rocker arm khusus untuk Honda Tiger.

Salah satunya adalah part tanpa merek yang dijual Hidup Baru Motor (HBM), bengkel sekaligus toko spare part khusus motor Honda. "Ini untuk Honda Tiger dan bisa juga untuk GP Pro dan GL Max," ungkap Emin Susanto, punggawa HBM.

Secara dimensi masih sama dengan rocker arm standar Tiger, bedanya hanya pada bagian ujungnya sudah dilengkapi roller. Karena secara bentuk sama, penggantian roller rocker arm ini masih bisa menggunakan noken as standar.

"Pokoknya tinggal plug and play," promo pria ramah ini sambil menyebutkan harga Rp 275 ribu untuk sepasang roller rocker arm. Tertarik? Silahkan sambangin HBM di Jl. Ciledug Raya No. 8 Petukangan Utara, Jaksel. (motorplus-online.com)
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Aant

kredit... oh... kredit...

Kredit Honda CBR 150R, Cuma Rp 969 Ribuan Perbulan


Di Indonesia, Honda CBR 150R resmi dijual Rp 33 juta. Angka Rp 30 juta pasti sudah bikin keder calon pembelinya. Tapi, dengan simulasi kredit yang ditawarkan beberapa perusahaan pembiayaan, CBR 150R bisa lebih ramah di kantong.

Misalnya simulasi kredit yang ditawarkan FIF. Ada pilihan uang muka, mulai dari Rp 7,5 juta dan terus naik dengan kelipatan Rp 500 ribu sampai 14,5 juta.

"Tenor pembayarannya bisa memilih 10 bulan, 16 bulan, 22 bulan, 28 bulan dan paling lama 34 bulan," ungkap sales girl Honda Clara Motor di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Cicilan bulanan paling mahal Rp 3,17 juta untuk uang muka hanya Rp 7,5 juta dan waktu cicilan hanya 10 bulan. Tapi cicilan bisa cuma Rp 969 ribu bila menyetorkan uang muka paling mahal yaitu Rp 14,5 juta dan memilih tenor paling lama yaitu 34 bulan.

Meski mengusung desain baru, Honda CBR 150R ini tetap menggunakan mesin satu silinder 150 cc DOHC tapi sudah dilengkapi injeksi bahan bakar. Ditawarkan dalam tiga pilihan warna yaitu merah, hitam dan paduan merah-biru dan putih yang sporty.

Tertarik? (motorplus-online.com) 
Penulis : Popo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Popo

Luarrr Biasa....

BTMC Tempuh 2.500 KM ke Jamnas Thunder Indonesia


Pertengahan bulan lalu atau tepatnya 13 Juli 2011, sebuah gebrakan baru dilakukan oleh Batam Thunder Motor Community (BTMC) mengirimkan 2 personilnya yaitu Anton selaku ketua umum dan  Idhyn selaku Humas ke Jambore Nasional Suzuki Thunder Indonesia.

Kedua personil BTMC tersebut menghadiri acara Jamnas di kota Jakarta dan kemudian juga langsung menghadiri anniversary STC-TB di Tangerang. Sebuah perjalanan yang mengasyikkan dan penuh dengan kisah-kisah menarik selama perjalanan.

Awal perjalanan dimulai dengan mengarungi lautan selama kurang lebih 20 jam buat nyebrang ke Kuala Tungkal Jambi dengan menggunakan kapal kayu. Total jarak yang ditempuh sekitar 2.500 kilometer yang di mulai dari Kuala Tungkal - Jambi - Palembang - Lampung - Cilegon - Tangerang - Jakarta - Cikarang dan balik lagi menuju tempat semula.

“Tak sedikit pengalaman yang kami dapatkan selama perjalanan, apalagi bisa sowan ke klub-klub yang ada di Sumatera sampai ke Jakarta. Sungguh terasa indah kebersamaan, semoga pada kesempatan yang lain kita bisa berkumpul kembali. Bravo brotherhood, bravo bikers Batam! (motorplus-online.com)
Penulis : Uda | Teks Editor : Nurfil | Foto : Dok BTMC

Helm Baru

Helm

Helm Retro Cargloss-AHRS, Cuma Rp 200 Ribuan

 
Jangan heran kalau di banyak gerai helm bakal muncul merek helm baru Cargloss-AHRS. Memang produk helm terbaru ini kerja sama AHRS dengan Cargloss yang sebelumnya sempat mengeluarkan produk helm Cargloss.

"Sejak ada kerja sama, Cargloss ganti nama dengan Cargloss-AHRS. Untuk saat ini model yang ada memang baru model retro dengan berbagai grafis. Semua desain dari AHRS," ujar Asep Hendro, juragan AHRS.

Kerja sama dengan Cargloss untuk semua wilayah Indonesia, kecuali Bali dan Irian. Masing-masing tipe dilego sekitar Rp 200 ribu. Jadi yang pengin tampil dengan helm gaya ini silakan ditunggu atau langsung order ke gerai terdekat.     (motorplus-online.com)
Penulis : Tining | Teks Editor : Nurfil | Foto : Endro

Senin, 15 Agustus 2011

Coba pasang instslasi listrik

Syarat Pasang Instalasi Listrik Baru.


 


 

Gue mo bagi pengalaman gue, belom lama ini g bantuin temem gue si Budi buat pasang instalasi listrik di rumah barunya(Alhamdulillah dia dah bangun rumah), dah lama sebenernya gue gak masang instalasi listrik, semenjak gue keluar dari kerjaan kontraktor listrik kira2 15 th yang lalu(he…he…he… lama gak she?), tapi gue gak bakalan lupa ilmunya, lanjut aja ya…. Bagi yang mo pasang instalasi listrik terutama pasang baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

  1. Karena PLN sekarang gak nyediain jasa pasanng instalasi, maka instalasi listrik harus kita pasanng sendiri tapi dengan syarat dan ketentuan PLN.
  2. Jangan daftar Ke PLN, kalo instalasi listrik di rumah lo belom selesai, karena percuma juga gak bakalan di setujuin sama PLN, sebab kaya tadi yang gue bilang, salah satu syaratnya adalah instalasi harus sudah terpasang, itu juga gak langsung di setujui, karena ntar bakal di liat sama tim survey yang bakalan ngeliat dan ngecek instalasi kita.
  3. Syarat2 yang diminta antara lain:
    1. Ukuran kabel masuk dari meteran ke PHB(Box Sekering) minimal 4mm x 3.
    2. Sebelum di bagi ke beberapa group, harus masuk dulu ke MCB induk 10A.
    3. Untuk kabel Ground menggunakan kabel BC ukuran 6mm atau lebih, dan harus benar2 berfungsi, karena nanti pada saat pengecekan akan di cek dengan alat.
    4. Seluruh stop kontak harus di pasang Groundnya.
    5. Ukuran kabel yang di pasang diatas gue saranin minimal 2,5mm x 3.
    6. Seluruh alat dan perlengkapan yang akan kita pasang harus bersertifikat SNI, LMK, SPLN, jadi pastikan barang yang lo beli ada capnya.,
    7. Untuk stop kontak yang di pasang di dekat lantai harus dengan penutup.
    8. Seluruh sambungan harus menggunakan T-dost.

Itu ja dah sekelumit pengalaman gue, moga ja bisa bantu yang lagi mo pasang instalasi listrik baru.


 

Selasa, 09 Agustus 2011

Salam Pembuka

Assalamualaikum, para bro and sister semua...,mohon bimbingannya, baru nyoba nyoba bikin blog neh, perkenalkan nama gw Rusdi, gw anggota INTEC(Independent Thunder Comunity-Depok) dgn no reg 055, Hobi gw emang jalan jalan terutama pake motor alias touring(he...he...he...) buat yang punya hobi yang sama, boleh lah bagi bagi pengalaman dan info...,info apa ja seh gw kebuka.
Oke bro and sister sekian dulu dah prkenalan dari gw, dah malem neh besok gw sambung lagi....
KEEP Safety Riding And keep Brotherhood Forever...